Selasa, 15 Februari 2011

Tenun ikat Troso


Troso adalah nama salah satu desa yang terdapat di kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Di Desa inilah tempat komunitas pengrajin tenun ikat troso berada. Sebenarnya Tenun Troso adalah teknik tenun gedok dan kemudian dalamkurun waktu yang cukup panjang, berkembang menjadi tenun ikat.Sebenarnya Tenun Troso adalah teknik tenun gedok dan kemudian dalam kurun waktu yang cukup panjang, berkembang menjadi tenun ikat, Namunmasyarakat Kabupaten Jepara & sekitarnya lebih mengenal dengan sebutan “Tenun Troso”. Kerajinan tenun ini tumbuh dan berkembang sejak jaman Belanda dan terus dilestarikankan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, yang saat ini sudah pada generasi yang kelima.Terdapat 2 (dua) motiftenun hasil karya cipta komunitas Desa Troso, yaitu :
- Motif/pola Cemara (pohon cemara)
- Motif/pola Lompong (daun Tales)
Tenun motif cemara dan lompong adalah jenis motif yang ditorehkan pada kain sarung. Dengan kain sarung tersebut Desa -Troso menjadi dikenal oleh khalayak ramai (terkenal). Namun seiring dengan perjalanan waktu, motif tenun cemara & lompong sudah jarang dibuat oleh pengrajin, yang dikarenakan tidak adanya permintaan pasar Padahal kala itu kain tenun yang bermotifkan lompong dan cemara pernah mengalami jaman keemasan. Namun jaman keemasan tersebut telah sirna ditelan waktu yang disebabkan oleh beberapa persoalan yang sangat komplek, diantaranya adalah : Sulitnya medapatkan bahan baku dengan jumlah banyak dan yang konsisten spesifikasinya. Suhu Politik saat itu kurang kondusif yang dikarenakan terjadinya perang saudara. (tragedi G 30 S/ PKI)
Keinginan Pemerintah Daerah Jepara untuk mengedepankan kerajinannya selain meubel ukir, diantaranya adalah tenun troso. Salah satu upaya Pemerintah Daerah adalah membantu penyerapan pasar hasil kerajinan tenun troso yang berupa kewajiban kepada jajaran Pemerintah Daerah untuk menggunakan pakaian seragam tenun ikat yang dibuat oleh pengrajin Desa Troso. Seragam tersebut wajib dikenakan pada hari yang telah ditentukan pula. Kewajiban tersebut adalah bentuk keseriusan Pemerintah Daerah Jepara dalam melestarikan dan melindungi asset kekayaan budaya daerah yang berupa pengetahuan tradisional dan upaya Pemerintah Daerah Jepara dalam mewujudkan keinginannya untuk menggali potensi daerah serta mengedepankan industri kerajinan selain meubel ukir, untuk dijadikan produk unggulan daerah Kabupaten Jepara. Dengan kewajiban memakai tenun ikat untuk kalangan pegawai Pemerintah Daerah tersebut, pengrajin mulai bergairah kembali untuk membuat (produksi) tenun ikat yang selama beberapa kurun waktu ini mengalami kelesuan pasar. Produk tenun ikat yang banyak diproduksi oleh pengrajin adalah kain jok meubel, gorden, pakaian seragam & pakaian adat Kabupaten Jepara serta beberapa jenis motif kain tenun ikat yang bermotifkan etnik dari daerah lain di Indonesia seperti motif tenun dari daerah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Bali dan sebagainya, karena motif dari daerah yang telah disebutkan diatas,
pasarnya masih terbuka luas.
Berbagai motif kain tenun troso dapat kita jumpai pada berbagai showroom / ruang pamer yang ada di desa Troso, jaraknya sekitar 12 km dari ibukota Jepara.

Di tingkat nasional, banyak yang belum tahu kalau kota kelahiran Kartini ini tidak hanya terkenal dengan ukiran kayunya yang sangat indah, tapi juga menyimpan keindahan lain dalam lembaran-lembaran kain tenun ikat yang tak kalah menawan. Desa Troso merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Jepara yang menjadi sentra penghasil tenun ikat.

Perkembangan Home industri Tenun Ikat Troso ini telah mencapai 238 unit usaha dan meyerap tenaga keja sebanyak 4.210 orang pada tahun 2005 dengan nilai investasi lebih dari Rp. 1 Milyar. Produksi Tenun Ikat Troso hingga saat ini telah mencapai sekitar Rp. 54,5 Milyar.

Desa Troso identik dengan kain tenun ikat troso. Tenun ikat Troso memang sangat cukup dikenal di kota Jepara dan masih sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi industri UKM unggulan Jepara selain mebel juga furniture salah satu perusahaan furniture yang sudah lama di jepara adalah www.jeparagardenfurniture.blogspot.com

Dukungan dari pemerintah daerah dalam mengembangkan tenun ikat troso tercermin dalam pemberlakuan hari seragam pegawai negeri sipil di daerah Jepara. Pada hari Sabtu, setiap pegawai negeri sipil telah diwajibkan memakai busana Khas Tenun Ikat Troso warna biru. Sedangkan hari Kamis diwajibkan menggunakan busana Khas Tenun ikat Troso segala warna.

UKM Tenun ikat Troso Di jepara

Kebijakan ini berdampak pada kelanjutan industri tenun ikat troso ini. Pada umumnya para pengusaha kecil terlampau terfokus pada produksi, sehingga masalah pemasaran terabaikan. Ketika pemasaran terhambat, pada umumnya industri akan mengalami kemandegan. Dengan adanya kebijakan pemerintah di bidang Tenun ikat Troso ini, pemasaran menjadi jauh lebih lancar. Karena ada pasar yang lebih terjamin, atau istilah pemasarannya itu internet marketing,dan salah satu perusahaan Tenun ikat troso di jepara adalah www.tokotenuntroso.blogspot.com

Desain Product Tenun ikat Troso

Adanya internet marketing, bahan baku yang relatif mudah ini membuat pengusaha Tenun ikat Troso leluasa untuk mengembangkan desain-desain baru yang di inginkan konsumen. Desain baru yang berkembang sekarang ini adalah kombinasi polos dengan tenun ikat. Tenun ikat sebelumnya meliputi seluruh kain. Tetapi desain baru itu hanya beberapa garis vertikal saja yang mengandung tenun. Kombinasi yang unik ini memberi kesan muda dan keren.

Peluang pengembangan lewat internet masih bisa dilakukan. Mengingat posisi Tenun ikat trosso sekarang ini masih menjadi vendor atau supplier dari Bali. Balilah yang dikenal sebagai penghasil Tenun Ikat itu, walaupun diproduksi dari Desa Troso. Pengembangan mestinya bergerak dari produksi ansich ke pengenalan merek Tenun Ikat Troso. Jangan dianggap tenun ikat Bali. Tenun Ikat Troso mesti dikenal di indonesia dan terlebih international.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar